Bacaan Doa Iftitah Arab Lengkap Latin Yang Benar Dan Shahih Doa iftitah adal salah satu sunnah qauli dalam sholat baik itu sholat fardhu maupun sholat sunnah. Dan doa iftitah ini dibaca sebelum kita membaca rukun qauli yaitu surat Al fatihah atau sesudah melakukan takbiratul ihram.
Sebenarnya dalam kitab fiqih maupun hadist terdapat banyak doa iftitah yang rasul contohkan kepada para sahabat dan tentunya kepada kita sebagai umatnya, namun kenapa saya menulis judul artikel ini seperti tertuju hanya untuk beberapa golongan, alasannya adalah doa iftitah yang dibaca oleh NU atau Muhammadiyah sama terdapat pada kitab, namun karena adanya golongan dua tadi, jadi seakan beda juga bacaannya.
Dan alangkah baiknya jika kita membaca doa iftitah ini secara keseluruhan disetiap kita melakukan sholat, baik itu sholat fardhu, maupun sholat sunnah seperti sholat tahajud anpa membeda bedakan bacaannya oleh golongan tertentu. Apalagi saling menyalahkan hanya karena bacaannya tidak sesuai dengan yang kita baca. Yang jelas adalah yang tidak membaca doa ini.
Nah dibawah ini saya sajikan bacaan doa ifritah lengkap latin dan artinya.
اَللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ ِللهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً. إِنِّىْ وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَالسَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضَ حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ. إِنَّ صَلاَتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. لاَشَرِيْكَ لَهُ وَبِذلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ
اللَّهُمَّ بَاعِدْ بَيْنِي وَبَيْنَ خَطَايَايَ، كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ المَشْرِقِ وَالمَغْرِبِ، اللَّهُمَّ نَقِّنِي مِنَ الخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ، اللَّهُمَّ اغْسِلْ خَطَايَايَ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالبَرَدِ
Allaahu Akbaru kabiiraw-walhamdu lillaahi katsiiran, wa subhaanallaahi bukrataw-wa’ashiila. Innii wajjahtu wajhiya lilladzii fatharas-samaawaati wal ardha haniifam-muslimaw-wamaa anaa minal musyrikiina. Inna shalaatii wa nusukii wa mahyaaya wa mamaatii lillaahi Rabbil ‘aalamiina. Laa syariikalahu wa bidzaalika umirtu wa anaa minal muslimiina.
Artinya : Allah Maha Besar dengan sebesar-besarnya. Segala puji yang sebanyak-banyaknya bagi Allah. Maha Suci Allah pada pagi dan petang hari. Aku menghadapkan wajahku kepada Tuhan yang telah menciptakan langit dan bumi dengan segenap kepatuhan dan kepasrahan diri, dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang menyekutukan-Nya. Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidup dan matiku hanyalah kepunyaan Allah, Tuhan semesta alam, yang tiada satu pun sekutu bagi-Nya. Dengan semua itulah aku diperintahkan dan aku adalah termasuk orang-orang yang berserah diri (muslim) Ya Allah, jauhkanlah antara aku dan kesalahanku sebagaimana Engkau telah menjauhkan antara timur dan barat. Ya Allah, sucikanlah kesalahanku sebagaimana pakaian yang putih disucikan dari kotoran. Ya Allah, cucilah kesalahanku dengan air, salju, dan air dingin.
Membaca doa iftitah ini hukumnya adalah mustahabbah/disunnahkan disetiap sholat fardhu dan sunnah, tapi tidak dalam sholat mayit/jenazah. Tapi jika kita menjadi imam dan sedang melaksanakan sholat sunnah yang berjamaah seperti sholat tarawih, kita harus mengerti apa yang makmum rasakan, jangan sampai makmum merasa kesal karena sholatnya terlalu lama.
Sebenarnya dalam kitab fiqih maupun hadist terdapat banyak doa iftitah yang rasul contohkan kepada para sahabat dan tentunya kepada kita sebagai umatnya, namun kenapa saya menulis judul artikel ini seperti tertuju hanya untuk beberapa golongan, alasannya adalah doa iftitah yang dibaca oleh NU atau Muhammadiyah sama terdapat pada kitab, namun karena adanya golongan dua tadi, jadi seakan beda juga bacaannya.
Dan alangkah baiknya jika kita membaca doa iftitah ini secara keseluruhan disetiap kita melakukan sholat, baik itu sholat fardhu, maupun sholat sunnah seperti sholat tahajud anpa membeda bedakan bacaannya oleh golongan tertentu. Apalagi saling menyalahkan hanya karena bacaannya tidak sesuai dengan yang kita baca. Yang jelas adalah yang tidak membaca doa ini.
Nah dibawah ini saya sajikan bacaan doa ifritah lengkap latin dan artinya.
اَللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ ِللهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً. إِنِّىْ وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَالسَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضَ حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ. إِنَّ صَلاَتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. لاَشَرِيْكَ لَهُ وَبِذلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ
اللَّهُمَّ بَاعِدْ بَيْنِي وَبَيْنَ خَطَايَايَ، كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ المَشْرِقِ وَالمَغْرِبِ، اللَّهُمَّ نَقِّنِي مِنَ الخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ، اللَّهُمَّ اغْسِلْ خَطَايَايَ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالبَرَدِ
Allaahu Akbaru kabiiraw-walhamdu lillaahi katsiiran, wa subhaanallaahi bukrataw-wa’ashiila. Innii wajjahtu wajhiya lilladzii fatharas-samaawaati wal ardha haniifam-muslimaw-wamaa anaa minal musyrikiina. Inna shalaatii wa nusukii wa mahyaaya wa mamaatii lillaahi Rabbil ‘aalamiina. Laa syariikalahu wa bidzaalika umirtu wa anaa minal muslimiina.
Artinya : Allah Maha Besar dengan sebesar-besarnya. Segala puji yang sebanyak-banyaknya bagi Allah. Maha Suci Allah pada pagi dan petang hari. Aku menghadapkan wajahku kepada Tuhan yang telah menciptakan langit dan bumi dengan segenap kepatuhan dan kepasrahan diri, dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang menyekutukan-Nya. Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidup dan matiku hanyalah kepunyaan Allah, Tuhan semesta alam, yang tiada satu pun sekutu bagi-Nya. Dengan semua itulah aku diperintahkan dan aku adalah termasuk orang-orang yang berserah diri (muslim) Ya Allah, jauhkanlah antara aku dan kesalahanku sebagaimana Engkau telah menjauhkan antara timur dan barat. Ya Allah, sucikanlah kesalahanku sebagaimana pakaian yang putih disucikan dari kotoran. Ya Allah, cucilah kesalahanku dengan air, salju, dan air dingin.
Membaca doa iftitah ini hukumnya adalah mustahabbah/disunnahkan disetiap sholat fardhu dan sunnah, tapi tidak dalam sholat mayit/jenazah. Tapi jika kita menjadi imam dan sedang melaksanakan sholat sunnah yang berjamaah seperti sholat tarawih, kita harus mengerti apa yang makmum rasakan, jangan sampai makmum merasa kesal karena sholatnya terlalu lama.